IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, baru saja menerima kunjungan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, di kediaman resminya, di jl. Diponegoro No 2, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Mentan menyampaikan sejumlah hal, termasuk mengundang Wapres untuk hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, yang bakal diselenggarakan besok, Rabu (25/1/2023).
“Untuk besok, Wapres Insya Allah akan hadir untuk membuka Rakernas Pembangunan Pertanian," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, dalam keterangan resminya, usai pertemuan.
Tak hanya Rakernas Pembangunan Pertanian, menurut Masduki, Mentan juga berniat mengundang Wapres untuk dapat berkenan berkunjung ke daerah-daerah yang sukses dalam hal pembangunan pertanian.
"Juga disampaikan bahwa Bapak Mentan ingin mengundang, mengajak Wapres, untuk berkunjung ke daerah-daerah yang sukses pembangunan pertaniannya, baik di Jawa maupun di luar Jawa," tutur Masduki.
Atas undangan tersebut, Masduki menyebut bahwa Wapres masih akan melihat lagi jadwal yang dimiliki, untuk kemudian dapat disesuaikan antara ketersediaan waktu dan tingkat kebutuhannya.
"Ya Wapres tentu akan melihat jadwalnya, kalau memang membutuhkan kunjungan ke lapangan karena salah satu titik, misalnya, katanya di Wonosobo dan di beberapa tempat yang lain, itu yang akan dikunjungi nantinya,” ungkap Masduki.
Selain menyampaikan undangan, lanjut Masduki, kehadiran Mentan juga untuk melaporkan kondisi stok bahan pokok pertanian nasional saat ini. Dalam laporan tersebut, Mentan mengeklaim bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi berkecukupan.
“Dalam diskusi dengan Wapres, kata Pak Menteri Pertanian, itu sebenarnya stok beras (nasional) cukup,” tandas Masduki.
Menurut Masduki, Mentan juga melaporkan bahwa aktivitas impor beras dilakukan dalam rangka menjaga posisi harga di pasaran agar tetap stabil.
Mentan juga mengakui bahwa kebijakan impor beras dilakukan dengan berbagai pertimbangan, termasuk kondisi psikologis masyarakat dan berbagai aspek lainnya.
"Kalau kemudian (memang) harus impor, itu karena memang ada kondisi-kondisi psikologis, karena faktor harga kemahalan dan seterusnya, dan juga faktor-faktor lain sehingga kemudian (diputuskan) harus impor," papar Masduki.
Namun, Mentan juga memastikan bahwa tanpa pasokan impor pun, stok beras nasional tidak dalam kondisi kekurangan dan mampu mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
"Jadi pada dasarnya sebenarnya tidak impor pun sudah cukup, karena stok nasional tahun ini menurut dia (Mentan) kan cukup," tegas Masduki. (TSA)