“Yakni khususnya China dan Korea,” paparnya.
Menurutnya, hal ini merupakan cerminan ekspektasi dari konsumen EV saat ini, terlebih melihat kondisi infrastruktur dari pemerintah.
Adanya subsidi pemerintah terhadap penjualan EV dinilai cukup mendukung pertumbuhan konversi transportasi masyarakat dari bahan bakar fosil menjadi baterai. Namun, tingkat penjualan yang lemah menjadi catatan khusus bagi perseroan.
“Saya lihat realisasi penjualan belum terlalu cepat. Kalau bisa terealisasi cepat, maka kami percaya pertumbuhan akan lebih cepat lagi, dan banyak konsumen yang akan berani untuk mencoba,” tutur Direktur Keuangan BFIN Sudjono.