Kembali pulihnya aktivitas masyarakat juga didorong oleh aktivitas sekolah tatap muka, work from office, maraknya aktivitas wisata dan leisure, serta aktivitas ibadah seperti haji dan umroh yang mencerminkan masih terjaganya daya beli masyarakat.
Melihat kondisi ini, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat secara keseluruhan 2022 diperkirakan berada pada rentang 5.1% - 5,9%, dengan potensi berada di batas atas. Optimisme ini perlu didukung dengan berbagai kebijakan untuk menjaga kinerja industri, antara lain mengatasi persoalan subsektor industri terdampak pandemi (scarring effect) dan memperluas pasar ekspor.
"Selain itu, perlu mendorong percepatan pembangunan berbagai Proyek Strategis Nasional khususnya infrastruktur konektivitas Jawa Barat utara dan selatan untuk mendukung efisiensi transportasi dan logistik, infrastruktur pendukung ketahanan Pangan, dan menciptakan iklim yang kondusif untuk meningkatkan realisasi investasi," jelas dia.
(SLF)