Adapun tiga fokus utama asesmen dan opsi kebijakan yang dimuat dalam laporan ini, yaitu pertama pemantauan dan pengawasan pasar valas. Kedua, perkembangan pasar lindung nilai valas, dan ketiga pertimbangan dan kaitan struktur pasar valas dan arus modal.
"Analisis pada laporan ini menggunakan metode survei anggota study group, BIS Triennial Central Bank Survey of Foreign Exchange and Over-the-counter Derivatives Markets, sumber sektor resmi lainnya, sumber data komersial, dan studi kasus negara anggota," jelas Erwin.
Laporan ini juga menuangkan pentingnya dukungan pasar valas spot dan derivatif yang berfungsi dengan baik, agar bank sentral dapat menempuh macro-financial stability frameworks dengan optimal dalam merespons gejolak nilai tukar dan arus modal.
"Untuk itu, instrumen kebijakan yang tepat perlu diterapkan guna membatasi volatilitas di pasar valas sehingga stabilitas makroekonomi dan keuangan tetap terjaga," pungkasnya. (NIA)