IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memprakirakan perekonomian daerah di 2023 masih dalam fase pemulihan.
Adapun pemulihan didorong akselerasi proses vaksinisasi dan normalisasi aktivitas masyarakat, pelaksanaan event-event internasional dalam jangka pendek, konsolidasi sektor
pariwisata, serta peningkatan produktivitas dari Sub-LU pertanian dan perbaikan kapasitas Sub- LU perikanan.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko, mengatakan masih terdapat risiko yang membayangi perekonomian maupun upaya pengendalian inflasi di daerah.
"Khususnya risiko terbatasnya penerimaan pada APBD seiring dengan pemulihan ekonomi serta risiko inflasi akibat dampak kenaikan harga energi dan pangan secara global, serta kenaikan biaya-biaya akibat penyesuaian harga BBM," kata Andry, dalam diskusi bersama ISEI, Jumat (23/12/2022).
Pada kesempatan yang sama, Ketua ISEI Cabang Manado Vecky A. I. Masinambouw memprediksi pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,5 - 6%.
Beberapa catatan yang menjadi faktor penentu antara lain komitmen G20 terhadap penanggulangan krisis, digitalisasi, fasilitasi perbankan terhadap UMKM, serta implementasi Green Economy.
"Pengendalian inflasi yang terus menjadi perhatian pemerintah khususnya dari sisi ketahanan pangan, demikian juga pariwisata dan investasi harus tetap kondusif," kata Vecky.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulut Ratih Hapsari Kusumawardani menyampaikan perlunya perhatian terhadap tiga isu khusus yaitu ketahanan pangan, kondisi stunting, dan kemiskinan ekstrem.
"Ketahanan pangan perlu diperkuat melalui kerja sama antar daerah, hilirasi dan adopsi konsep one region one product, mendorong pemanfaatan fasilitas pembiayaan skema subsidi resi gudang oleh petani serta menggeser paradigma peran masyarakat yang sebelumnya konsumen, bergeser menjadi produsen," tuturnya.
BI bersama Kementerian Keuangan dan ISEl dalam diskusi akhir tahun ini menekankan optimisme pemulihan ekonomi harus diperkuat dengan tetap mewaspadai dampak dan ketidakpastian global, termasuk risiko stagflasi (moderasi ekonomi dan inflasi tinggi), bahkan reflasi (resesi ekonomi dan inflasi tinggi).