Sementara itu, sumber pertumbuhan dari permintaan domestik, khususnya melalui konsumsi rumah tangga dan investasi, perlu semakin ditingkatkan.
Dari sisi pemerintah, kebijakan fiskal ditempuh untuk mempercepat belanja melalui pemberian gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan subsidi transportasi, serta penebalan bantuan sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dari sisi Bank Indonesia, kata Perry, penurunan suku bunga dan pelonggaran likuiditas ditempuh melalui kebijakan moneter yang dibarengi peningkatan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit-pembiayaan ke sektor-sektor prioritas.
"Adapun BI akan terus memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, yang selaras dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah, termasuk implementasi program Asta Cita," ujar dia.
(Dhera Arizona)