sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Ramal Rupiah Perkasa di 2024, Bagaimana Efek The Fed?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
17/01/2024 17:09 WIB
Bank Indonesia (BI) melihat kinerja rupiah akan menguat di 2024.
BI Ramal Rupiah Perkasa di 2024, Bagaimana Efek The Fed? (Foto: MNC Media)
BI Ramal Rupiah Perkasa di 2024, Bagaimana Efek The Fed? (Foto: MNC Media)

Menurutnya, perkembangan nilai tukar rupiah itu relatif lebih baik dibanding mata uang regional lainnya, seperti Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Won Korea Selatan yang masing-masing melemah lebih besar, yakni 1,95 persen, 2,82 persen, dan 3,24 persen.

Melansir data Trading Economics Rabu (17/1/2024), kinerja rupiah terhadap USD sepanjang tahun lalu secara year on year (yoy) terdepresiasi 3,67 persen. Angka ini masih lebih baik dari Baht Thailand yang terdepresiasi 7,52 persen terhadap dolar AS. Posisi rupiah bahkan lebih kuat dibanding Ringgit Malaysia yang terdepresiasi 9,42 persen terhadap USD. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara Yen Jepang mengalami penurunan kinerja hingga 14,66 persen terhadap USD sepanjang tahun lalu dan won Korea yang terdepresiasi 8,65 persen. Meski demikian, kedua mata uang Asia tersebut bukanlah yang berkinerja paling buruk.

Mata uang Lebanon menjadi mata uang dengan kinerja terburuk dan terus merosot terhadap dolar AS meskipun terdapat upaya pemerintah untuk menstabilkannya. Pound Lebanon (LBP) terdepresiasi mencapai 896,35 persen sepanjang 2023. Sedangkan mata uang Afghanistan menjadi mata uang Asia yang terapresiasi mencapai 17,99 persen terhadap USD.

Dampak Manuver The Fed

Sejumlah sentimen global tahun lalu berdampak pada volatilias kinerja rupiah sepanjang tahun lalu. Memasuki bulan kedua 2023, rupiah mengalami apresiasi karena spekulasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan bersikap lebih lunak terhadap suku bunga imbas inflasi yang terus melandai.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement