"Bacaan-bacaan kami tentu saja lebih mendasarkan pada assessment ekonomi Amerika, kemudian juga kondisi tenaga kerja, dan inflasi core PCE Amerika, serta hasil resmi dari FOMC," kata Perry dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Ke depan, BI mendukung kebijakan stabilisasi serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI dalam rangka menarik aliran masuk portofolio asing dan pendalaman pasar uang.
"Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke pasar keuangan domestik terus berlanjut dengan net inflow hingga akhir 2023 tercatat sebesar USD5,4 miliar. Sementara periode Januari 2024, tepatnya hingga 15 Januari 2024, terjadi net inflow sebesar USD3 miliar," jelas Perry.
Perry juga optimis, ke depan nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan dolar AS. (ADF)