IDXChannel – Imbas dari terus turunnya biaya investasi secara signifikan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memperkirakan, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke depannya akan terus mengalami kenaikan. Tercatat penurunan biaya investasi PLTS bahkan mencapai 80%.
"Bahkan, penawaran terendah pengembangan PLTS di Saudi Arabia oleh ACWA Power 1,04 sen dolar per kWh," ujar Arifin dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/5/2021).
Diungkapkan Arifin dalam keterangannya bahwa penurunan investasi PLTS juga dirasakan di Indonesia, di mana harga jual dari PLTS terapung Cirata berkapasitas 145 MW 5,8 sen dolar per kWh. Berdasarkan market sounding oleh PLN, penawaran harga listrik PLTS terapung di beberapa lokasi antara 3,68-3,88 sen dolar per kWh.
"Sebagaimana diketahui, potensi energi surya Indonesia sebesar 207,8 Giga Watt (GW) dan baru termanfaatkan sebesar 154 Mega Watt (MW). Menjadi mimpi pemerintah Indonesia membangun pasar yang menarik bagi investor terutama di sektor hulu," ungkapnya.
PLTS sendiri sekarang menjadi primadona sebagai sumber energi di dunia. Berdasarkan data IRENA tahun 2020, China menjadi negara terbesar di dunia dalam memanfaatkan energi surya dengan kapasitas terpasang sebesar 263 GW pada tahun 2019.