sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Membengkak, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Suntikan Rp3,2 Triliun

Economics editor Suparjo Ramalan
28/09/2022 19:07 WIB
Kereta Cepat Jakarta-bandung (KCJB) memerlukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun.
Biaya Membengkak, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Suntikan Rp3,2 Triliun (Foto: MNC Media)
Biaya Membengkak, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Suntikan Rp3,2 Triliun (Foto: MNC Media)

Sementara, 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT KAI (Persero). 

"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," tuturnya. 

Tiko menjelaskan, porsi ekuitas sebesar 25 persen sebagiannya memang berasal dari PMN. Sebelumnya, direncanakan menggunakan anggaran dari PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA dan KAI, selaku anggota PSBI. Lantaran keuangan kedua perusahaan negara itu bermasalah karena Covid-19, maka dialihkan ke PMN. 

"Jadi porsi ekuitas 25 persen itu memang kita PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAU, karena covid KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," tutur dia. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement