IDXChannel - Kereta Cepat Jakarta-bandung (KCJB) memerlukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun. Dana tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya (cost overrun) senilai USD1,176 miliar.
Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut, kebutuhan proyek KCJB yang bersumber dari PMN ini sebesar Rp3,2 triliun.
"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp 3,2 triliun kurang lebih," ungkap Tiko saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu (28/9/2022).
Tiko mencatat anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung akan ditambal dari pinjaman (loan) atau utang di perbankan dan PMN. Untuk pinjaman dialokasikan untuk menambal 75 persen dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional (PSN) tersebut.