sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Biaya Produksi Gula Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya

Economics editor Lukman Hakim
09/06/2021 08:01 WIB
DPRD Jawa Timur (Jatim) melakukan kunjungan kerja ke PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Selasa (8/6/2021) guna mengetahui kondisi industri pergulaan saat ini.
Biaya Produksi Gula Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)
Biaya Produksi Gula Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - DPRD Jawa Timur (Jatim) melakukan kunjungan kerja ke PT Kebun Tebu Mas (KTM) di Lamongan, Selasa (8/6/2021) guna mengetahui kondisi industri pergulaan saat ini. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Jatim, Aliyadi Mustofa, diterima langsung oleh Direktur PT KTM, Agus Susanto.

Dalam kesempatan tersebut, Aliyadi Mustofa menyayangkan kebutuhan gula rafinasi untuk industri besar dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Jatim harus dipasok dari luar daerah. Sehingga mereka harus mengeluarkan tambahan biaya transportasi lagi.

“Akibatnya, terjadi biaya tinggi dalam proses produksi,” katanya.

Kondisi tersebut disebabkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 3/2021 tentang Jaminan ketersediaan Bahan Baku Industri Gula Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Gula Nasional. Dalam Permenperin itu disebutkan, pabrik yang dapat mengolah rafinasi dibatasi hanya bagi pabrik yang izin usahanya terbit sebelum 25 Mei 2010. Sedangkan pabrik pengolah gula rafinasi di Jatim tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut.

“Kami bersama jajaran pemerintah akan bersama-sama melakukan koordinasi ke Jakarta. Karena Permen itu terbitnya kan di Kementerian di Jakarta. Sehingga untuk menyuarakan ini harus ke Jakarta. Intinya apa yang ada dalam Permen, paling tidak harus berikan arti positif bagi PG (pabrik gula) di Jatim dan masyarakat Jatim,” ungkap Aliyadi.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto dari Fraksi Demokrat. Menurutnya, kebutuhan industri di Jatim harusnya disuplai dari perusahaan di Jatim.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement