Artinya, jika ekosistem pangan nasional tidak dibenahi secara tepat dan menyeluruh, termasuk impor pangan dilakukan secara agresif, justru membuat pekerja menjadi miskin.
"Padahal tenaga kerja lebih besar daripada pangan secara menyeluruh. Ini saya tidak bicara retailnya, itu mungkin 30 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Kalau 30 persen ini miskin, kita sebagai memegang amanah sangat berdosa," katanya.
Tak segan-segan Erick mengutarakan akan menggantikan Dewan Direksi dan Komisaris BUMN di sektor pangan, bila selama satu tahun ke depan ekosistem pangan dalam negeri tidak mengalami transformasi secara signifikan.
"Saya akan sangat serius memantau pangan selama 1 tahun kedepan dan mohon maaf yang tidak ikut transformasi, pastinya pasti saya bongkar, patu saya ganti," ungkapnya.
(IND)