"Memang mereka mencari produk-produk untuk taman dari Indonesia. Ini kerjasama dengan atase keuangan, kemudian kolaborasi dari Kemenkeu dengan Kemenlu. Jadi nanti di Jepang itu memerlukan produk-produk apa, kebetulan yang buyyer (yang datang) memerlukan," kata Dwi Prasetyo Rini, dikutip Rabu (24/1/2024).
Kebetulan, kata Rini, perusahaan Jepang ini usai menandatangani kontrak eksklusif dengan UMKM di Kota Batu, lalu masih memerlukan pot-pot berbahan tanah liat. Maka pihaknya bekerja sama dengan Diskopindag Kota Malang mengajak melihat rumah produksi keramik secara langsung.
Selain bisa melihat proses produksi, perusahaan asal Jepang ini juga bisa melakukan beberapa kustom terhadap produk yang akan dipesannya.
"Di sini ada keramik, ada pot-pot. Jadi kami ajak sekalian ke sini, dari Batu ke sini, kami dapat informasi dari Diskopindag Kota Malang, di sini produksinya yang paling besar. Jadi kami ajak ke sini untuk melihat-lihat, nanti mungkin cocok dan bisa membeli, dan bisa dijual produksi itu mengekspor ke sana," katanya.
Di sisi lain, Nur Setyorini selaku pemilik usaha keramik menyatakan, dari hasil pembicaraan dengan perwakilan perusahaan asal Jepang memang ada ketertarikan produknya. Bahkan beberapa sampel berupa mug, pot keramik juga dibawa ke Jepang untuk bahan.