"Ya saya mungkin gak tau persis, tapi ada dari Jepang, China dan beberapa negara Eropa lain, sudah mengatakan atau paling tidak ketertarikan dan melihat apa saja mereka bisa terlibat," tuturnya.
Dari komitmen investasi, kata dia, ada beberapa investor yang telah menyepakati kontrak kerja sama dengan pemerintah. Hanya saja dia tidak merinci lebih jauh terkait hal tersebut.
Bambang memastikan, investasi di IKN segera dikerjakan tahun ini. Adapun mayoritas investor bergerak di sektor energi, khususnya di bidang energi baru dan terbarukan (EBT), properti, dan infrastruktur.
Sektor bisnis tersebut dinilai menjadi sumber daya utama yang harus dibangun di IKN Nusantara. Misalnya, pembangunan infrastruktur dan properti untuk akses jalan dan hunian bagi Menteri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pihak terkait. (RRD)