Ia mengungkapkan, produksi bioetanol yang siap diuji coba itu dilakukan oleh PTPN dan Molindo dengan kapasitas uji coba sebanyak 40.000 kilo liter/tahun dan ke depannya direncanakan mencapai 100.000 kl/tahun.
Sedangkan soal tarif, dirinya memastikan pemerintah akan mematok harga bioetanol tak jauh dari harga jual Pertamax saat ini, yaitu sekitar Rp12.400.
"Kita dengan Pertamina masih desain untuk mau dicampur ke bagian mana saja sehingga tidak ada subsidi dan harus masuk ke wilayah yang memang secara harga tidak membutuhkan insentif," sambungnya.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan, sekalipun sama-sama berbahan tebu, program uji coba bioetanol itu dilakukan bukan dengan mengkonversi bahan baku gula, tetapi mengkonversi molasis.
"Jadi kalau kita kembangkan pabrik tebu, itu ada yang untuk gula, lalu ada yang untuk molasis yang dipakai untuk industri, termasuk bioetanol," pungkasnya.
(SLF)