H. Lukman menjelaskan, dari hasil usaha budidaya ikan hias, ekonomi Pokdakan Cibinong Mandiri mengalami perubahan kenaikan drastis. Bahkan, sebagian kelompoknya ada yang sudah daftar haji dan punya rumah baru.
“Awal mulai usaha budidaya ikan hias sejak tahun 1999, komoditas ikan hias yang dibudidayakan, yakni ikan koi dan gurame padang. Pokdakan Cibinong Mandiri dengan modal mandiri. Selain itu, juga ada bantuan seperti benih ikan hias dan nantinya di Kampung Babakan Kulon rencananya akan mendapatkan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, yakni program Kampung Ikan Hias,” jelas dia.
Lanjutnya, ada beberapa keuntungan yang didapat saat melakukan bisnis ikan hias. Pertama, cara budidaya yang sangat mudah dan tidak terlalu berat. Kedua, modal dan biaya operasionalnya tidak terlalu mahal. Terakhir, keuntungan yang sangat lumayan.
“Melalui budidaya ikan hias koi, Pokdakan Cibinong Mandiri bisa memperoleh keuntungan dengan misalnya memiliki 2-3 kolam, padat tebar 1.000 ekor per kolam, harga jual sekitar Rp4.000-5.000 per ekor, maka dapat diperoleh penghasilan sekitar Rp10 juta – 15juta,” tutur H. Lukman.
“Sementara budidaya ikan hias gurame padang, panen dilakukan dengan ukuran ngorek ke atas dari tebar ukuran nguku selama 1 – 2 bulan, nilai jualnya sekitar Rp6.000 – Rp7.000, dengan modal awal sekitar Rp3 juta. Dan ketika panen bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp15 juta – 20juta,” tambahnya.