Bayu mencatat, 50 persen biaya produksi gabah kering giling dialokasikan untuk ongkos pekerja. Selain itu, petani juga menghitung biaya sewa lahan, pupuk, dan benih.
"Faktor yang membuat harga gabah itu dari ongkos biaya pekerja hampir sekitar 50 persen, lalu ada sewa lahan, pupuk, dan benih," kata dia.
Lebih lanjut Bayu mengatakan, saat ini biaya produksi GKG masih stabil. Dia memprakirakan ongkos akan lebih tinggi ke depannya.
Dia mencatat, bila ada harga gabah lebih rendah itu merupakan jenis gabah basah lantaran masih musim hujan.
"Kalau harga gabah naik, maka harga beras tidak akan bisa serendah sebelum terjadi perubahan ini," kata Bayu.