sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bos Bulog Ungkap Sederet Pemicu RI Dibayangi Krisis Pangan

Economics editor Tangguh Yudha
31/07/2024 16:03 WIB
Meski Indonesia disebut negara agraris, namun isu krisis pangan semakin hari kian mengkhawatirkan.
Bos Bulog Ungkap Sederet Pemicu RI Dibayangi Krisis Pangan (foto mnc media)
Bos Bulog Ungkap Sederet Pemicu RI Dibayangi Krisis Pangan (foto mnc media)

Selain karena perubahan iklim dan masalah kesuburan tanah, hal lainnya yang menempatkan Indonesia di gerbang krisis pangan adalah semakin berkurangnya jumlah petani. Parahnya lagi, sebagian petani saat ini adalah penduduk dengan usia tua.

"Jumlah petani semakin menurun dan yang tersisa sebagian besarnya adalah yang berusia tua. Sektor pertanian menjadi hal yang tidak menarik bagi generasi muda. Ini akan menjadi masalah serius juga bagi kita," lanjut Bayu.

Dampak serius perubahan iklim terhadap ketahanan pangan memang semakin terasa. Dalam periode Januari hingga April 2024, Indonesia telah mengalami penurunan produksi tanaman pangan, misalnya beras sebesar 17,74 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Data Bulog mencatat, sepanjang 2024, produksi beras nasional hanya menyentuh angka 18,55 juta ton. Padahal di paruh pertama 2023, produktivitas beras nasional mampu mencapai angka yang jauh lebih besar, yakni hingga 22,55 juta ton.

Menurut Bayu, tetap menggunakan cara konvensional dalam produksi beras justru akan menurunkan harga dan menaikkan harga pangan. Untuk itu, diperlukan intervensi teknologi untuk menjaga ketahanan pangan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement