Meski tidak menjelaskan alasan detail batalnya IPO, Ghani memastikan bahwa PTPN adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor pasar modal bila PalmCo berhasil melaksanakan go publik.
Untuk PalmCo, di samping menjadi perusahaan yang mengelola kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu hektare (ha), bahkan ditargetkan bisa menyentuh 708 ribu ha dalam satu dasawarsa.
“Kalau secara kesiapan, sudah lama kami siapkan, kajian dan tingkat kelayakannya sudah oke. Bicara soal kelapa sawit, PTPN adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, jangan salah. Perusahaan perkebunan terbesar di dunia itu kami,” kata Ghani.
Saat dikonfirmasi peluang PalmCo bakal IPO di 2026, Ghani belum bisa memastikan. Lantaran, induk perusahaan dan pemegang saham masih harus melihat kebijakan pemerintah baru.
“(Untuk IPO di 2026) Belum kayaknya, kita harus menunggu kebijakan pemerintah,” kata Ghani.
(Fiki Ariyanti)