Sedangkan dari sisi hasil investasi, Ghufron memaparkan pada 2024 hasil investasi dana jaminan sosial kesehatan mencapai Rp5,39 triliun. Jumlah ini melebihi target yang ditetapkan yaitu Rp4,46 triliun. Namun, hasil investasi ini lebih rendah jika dibandingkan 2023 yaitu sebesar Rp5,71 triliun.
Investasi Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan ditempatkan pada, deposito berjangka pada bank, termasuk deposito on call dan deposito berjangka waktu kurang dari atau sama dengan tiga bulan, surat berharga yang diterbitkan oleh negara atau Surat Utang Negara/SUN, dan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia/SRBI.
Ghufron juga menyebut, total pemanfaatan layanan JKN mencapai 673,9 juta kunjungan atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari sepanjang 2024. "Hal ini membuktikan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap BPJS Kesehatan dan Program JKN," katanya.
Hingga akhir 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45 persen. Ini didukung dengan sebanyak 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang telah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC).