IDXChannel - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny Lukito menjelaskan bahwa Badan POM memiliki sejumlah tantangan yang harus diselesaikan pada 2022. Salah satunya adalah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksinasi booster Covid-19.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana untuk memulai vaksinasi booster yang diprioritaskan untuk lanjut usia (Lansia) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada awal 2022. Tentunya Badan POM harus menerbitkan EUA agar rencana vaksin booster ini dapat segera terealisasi.
“Kami perlu melaporkan bahwa Badan POM telah berproses untuk segera mengeluarkan EUA untuk beberapa vaksin booster yang akan direncanakan pemerintah. Semuanya sedang berproses dan mudah-mudahan dalam waktu dekat datanya sudah lengkap dan segera bisa keluar,” ucap Penny dalam acara Taklimat Bidang PMK, Rabu (29/12/2021).
Adapun beberapa vaksin Covid-19 yang menjadi calon booster yakni Pfizer, AstraZeneca, CoronaVac, Zivifax. Selain mengawal penerbitan EUA vaksin booster, Badan POM juga terus memantau perkembangan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri. Ada dua jenis vaksin Covid-19 dalam negeri, yaitu vaksin Merah Putih kerjasama PT. Biotis dan UNAIR dan Baylor College Medicine (BCM) kerjasama Bio Farma dengan BCM.
“Untuk vaksin Merah Putih sekarang dalam tahap produksi untuk produk uji kliniknya. Jadi akan segera melakukan uji klinik fase satu. Sementara BCM sudah masuk uji klinik fase satu dengan harapan semua proses dan data berjalan baik. Targetnya akan selesai Juni dan Juli sehingga bisa dilakukan pada semester kedua 2022,” tuntasnya.
(NDA)