IDXChannel - Program hilirisasi tambang telah membawa dampak positif bagi ekonomi nasional, khususnya ekonomi di Maluku Utara (Malut) yang merupakan penghasil komoditas pertambangan.
Maluku Utara sebelumnya mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel. Namun berkat hilirisasi, daerah Maluku Utara kini mampu memproduksi nikel dan kobalt yang merupakan bahan penting untuk ekosistem baterai kendaraan listrik.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Yuliot Tanjung mengatakan, pada periode Januari-September 2024, aliran investasi yang masuk dalam program hilirisasi di Maluku Utara mencapai Rp55 triliun.
Berkat hilirisasi juga, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 20,49 persen pada 2023 dan merupakan yang tertinggi di dunia.