"Jadi kalau 2022 itu justru lebih tinggi lagi sekitar 24 persen lebih. Ya tentu ini merupakan suatu dampak dari program hilirisasi," katanya di Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).
Oleh sebab itu, lanjut Yuliot, dalam Kabinet Merah Putih ini, seluruh Kementerian yang terkait dengan hilirisasi harus menyukseskan program tersebut.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memastikan, kebijakan hilirisasi komoditas, khususnya mineral dan batu bara menjadi langkah yang tak terelakkan oleh pemerintah karena menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia menegaskan pentingnya hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
"Yang harus dilakukan adalah hilirisasi, dan hilirisasi harus kita laksanakan. Saat saya menjabat di Kementerian Investasi, saya menyusun peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita," kata Bahlil, Sabtu (26/10/2024).
Lebih lanjut, Bahlil menekankan, hilirisasi telah menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.