"Bahkan rasio tersebut kalah dengan Malaysia yang menyentuh angka 256 persen," kata dia.
Selain itu, soal keamanan data juga penting jika Indonesia tetap membuat family office. Pasalnya, saat ini pemerintah belum mampu menjaga kerahasian data.
"Family office tidak semudah itu masuk ke Indonesia karena Indonesia belum memenuhi syarat. Salah satunya kerahasiaan data," katanya.
"Di mana orang-orang super kaya menempatkan dananya ke negara yang mampu menjaga privasi data," kata dia.
(NIY)