IDXChannel - Kondisi pandemi COVID-19 yang semakin tertangani dengan baik di berbagai negara di dunia membuat perekonomian dan dunia usaha kembali berjalan dinamis, seperti saat kondisi sebelum pandemi.
Hal ini kemudian mendorong banyak perusahaan yang menelaah ulang kebijakannya untuk membolehkan karyawan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dan mewajibkan kembali kehadiran karyawan untuk bekerja dari kantor (work from office/WFO).
Tak hanya itu, sebagian perusahaan lain juga mencoba mengambil jalan tengah dengan menerapkan konsep bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA). Upaya serupa, juga dilakukan oleh Citi Group, yang mempercayai bahwa model kerja secara hybrid merupakan langkah yang paling solutif untuk kondisi saat ini.
"Kami mendukung model kerja yang lebih seimbang bagi para karyawan, yang kami sebut sebagai How We Work (HWW), di mana karyawan dengan peran pekerjaan tertentu, dapat bekerja dari dari kantor tiga hari dan dari rumah maksimal dua hari dalam seminggu," ujar Director & Country Head of Corporate Affairs Citibank Indonesia, Puni A Anjungsari, kepada idxchannel, Rabu (25/1/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Puni sebagai tanggapan sekaligus klarifikasi atas berita sebelumnya, yang ditayang idxchannel pada Jumat (20/1/2023) dengan judul Anggap WFH Gagal, CEO Citi Group: Tarik Kembali Pemalas Itu ke Kantor.
Berita tersebut didasarkan pada hasil wawancara Chief Executive Officer Citi Group, Jane Fraser kepada Bloomberg, dalam sebuah panel diskusi bertajuk Banking in the Eye of the Storm, yang digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 2023 World Economic Forum (WEF), di Davos, di sepanjang pekan lalu.
Menurut Puni, pernyataan Fraser terkait upaya membawa kembali karyawan yang kinerjanya kurang baik ke kantor untuk diberikan coaching, merupakan bagian dari tanggapan atas pertanyaan tentang cara Citi Group dalam menakar produktifitas karyawan di tengah perbincangan efektivitas model kerja WFH dan WFO.
Pertanyaan tersebut muncul lantaran posisi Citi yang berbeda dengan institusi keuangan lain di Wallstreet, yang mempercayai model bekerja hybrid sebagai solusi dan jalan tengah paling tepat untuk saat ini.
"Bahkan pada pengujung 2022, Citi juga memperbolehkan karyawan untuk bekerja dari mana pun hingga akhir tahun. Justru dalam wawancara tersebut, Jane menyampaikan apresiasinya kepada para karyawan Citi yang telah bekerja keras selama pandemi, meski harus bekerja dari rumah," tutur Puni.
Menurut Puni, Jane selaku sosok tertinggi dalam struktur manajerial Citi Group telah menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara bekerja dari rumah dan kantor, demi menjaga kolaborasi dan produktifitas.
Karenanya, melalui klarifikasi ini, Puni menegaskan bahwa keluarga besar Citi Group tidak pernah menganggap konsep WFH sebagai model kerja yang negatif. Justru, Citi menyadari betul tentang perlunya keseimbangan dalam menerapkan konsep WFH dan WFO ke dalam satu kebijakan yang utuh dan komprehensif.
"(Pemikiran) Inilah yang mendasari kami untuk sepenuhnya percaya bahwa model kerja hybrid, yang memadukan konsep WFH dan WFO ke dalam satu kesatuan berdasarkan kebutuhan perusahaan dan peran masing-masing karyawan, sebagai jalan tengah yang paling solutif untuk saat ini," tegas Puni. (TSA)