Ema mengungkapkan, cara menekan harga bahan pokok yang sedang tinggi salah satunya dengan menjaga pola distribusi sehingga tidak terjadi masalah di masyarakat. Apalagi saat ini daerah produsen sedang dihadapkan dengan El Nino yang mengancam gagal panen.
"Stok kita siapkan supaya masyarakat tidak mendapatkan harga yang tinggi seperti sekarang ini. Kebutuhan Kota Bandung itu satu hari 600 ton beras," jelasnya.
Deputi Kantor Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menambahkan, operasi pasar tersebut juga bertujuan untuk meyakinkan publik bahwa stok beras di Jabar mencukupi. Pasar murah ini sebagian upaya mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga beras.
"Dalam dua bulan terakhir, harga beras terpantau naik lebih dari 10 persen. Sementara andil beras terhadap inflasi mencapai 0,27 persen. Sehingga ini menjadi perhatian kita bersama, " kata Bambang.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak panic buying dan membeli beras seperlunya. Sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga.
(FRI)