"Ini yang harus dikolaborasi. Kami dari Ditjen Perhubungan Udara sudah intens berkomunikasi dan bersurat dengan berbagai kementerian lembaga, pemda dan Polisi dan TNI untuk kita dibantu terkait dengan mitigasi keamanan," katanya.
Putu menambahan, dengan bantuan dari stakeholder terkait, nantinya akan membantu konektivitas di daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan) dengan lancar.
"Dan ini tentu akan berdampak luas apabila pelayanan ini tidak kita jaga bersama," katanya.
Sebelumnya, insiden pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) menjadi pertanyaan berbagai kalangan terkait keamanaan penerbangan perintis di Indonesia.
(FAY)