"Ketika dia masukkan KTP tersebut, NIK itu kemudian dibaca di FDC ternyata namanya berbeda atau wajahnya berbeda. Ini kita bisa deteksi orang-orang yang punya niat gak baik itu," terangnya.
Selain itu, FDC bisa digunakan untuk mendeteksi dan melihat kualitas keterlambatan dan kelancaran dari peminjam."Kalau ada NIK dimasukkan keluar namanya, lalu kita bisa lihat, orang ini pinjamannya ada berapa, kemudian tingkat kelancaran bayarnya seperti apa," tambahnya.
Dia juga mengklaim bahwa FDC sangat efektif untuk mencegah pendanaan berlebih. Sebab, industri itu menyarankan kepada platform maksimum hanya enam pinjaman.
"Kalau dimasukkan NIK langsung kita akan dapat feedback platform itu, oh si NIK ini sudah punya pinjaman di platform mana saja dan ada berapa," ujarnya.
(FRI)