IDXChannel- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memaparkan kinerja ekspor sepanjang 2021. Disebutnya, capaian ekspor periode tersebut mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
"Jadi pada tahun 2021 ekspor kembali mencapai lebih dari USD 200 miliar, yaitu USD 231,5 miliar. Ini adalah angka tertinggi dari tahun 2004," ujar Mendag dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1).
Dalam capaian ini, Lutfi mengatakan terdapat perbedaan antara 2021 dan 2011, yakni 4 dari 5 produk ekspor adalah produk manufaktur yaitu CPO dan turunannya, besi baja, produk elektronik dan elektronika, dan kendaraan bermotor serta suku cadangnya.
Lanjutnya, capaian surplus neraca perdagangan non migas nasional sebesar USD 48,60 miliar. Namun, defisit migas juga besar pada tahun 2021, sehingga total dari surplus nasional kira-kira sekitar USD 35 miliar.
"Jadi kalau kita lihat ini sekarang angkanya total USD 231 miliar berasal dari non migas kira-kira sekitar USD 219 miliar atau tumbuh 41,52% dibandingkan periode yang sama dan ekpor pada migasnya sebesar USD 12,28 miliar, tumbuh 48,78% dibandingkan periode sebelumnya," papar Lutfi.
Sementara untuk impor, diterangkan Mendag, mencapai USD 196,20 miliar atau tumbuh 38,59%. Angka ini sehat karena pada tahun 2020 yang lalu pertumbuhan impor nasional negatif.
"Jadi impor kita adalah USD 196,2 miliar dimana USD 25,53 miliar adalah impor migas dan impor non-migas kita USD 170,67 miliar. Menyebabkan trade pada tahun 2021 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah yaitu USD 35,34 miliar naik dari USD 21,62 miliar pada tahun 2020," urainya.