IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus mengatasi lambatnya laju perekonomian di tengah pandemi COVID-19, utamanya yang berdampak pada kemiskinan di sektor nelayan, perkebunan dan kehutanan.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat, sekaligus meningkatkan pendapatan melalui program penanggulangan kemiskinan. "Pandemi COVID-19 ini tidak berdampak hanya pada aspek kesehatan saja, namun juga multidimensi terutama di perekonomian," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (28/6/2021).
Program tersebut, lanjut Emil, meliputi bantuan sosial berbasis individu dan keluarga, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) Plus atau Program Bantuan Sosial Untuk Penyandang Disabilitas (BSPD). Pemprov Jatim juga mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian serta perikanan.
Termasuk merestrukturisasi kredit bagi pelaku usaha dan petani, menyediakan jaring pengaman sosial, juga memfasilitasi kegiatan crash program padat karya serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk petani dan nelayan.
Pemprov Jatim juga tengah menerapkan program pengembangan UMKM untuk menjadi bagian penting dalam mengatasi ketimpangan pendapatan. Sebab, sektor UMKM menjadi backbone perekonomian Jatim di masa pandemi COVID-19.