Menurut Ramadhan, masyarakat bisa melihat perusahaan pinjol yang legal di website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laman itu nantinya menampilkan penyelenggara yang terdaftar secara resmi.
"Caranya adalah cek melalui website OJK. Tercatat 161 pinjol legal. Ketika penawaran jasa tidak tercatat dalam OJK, maka itu diabaikan," ujar Ramadhan.
Ramadhan menekankan, warga juga jangan mudah tertarik dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan di awal-awal. Terkadang, promosi itu yang membuat orang terjun untuk menggunakan pinjol ilegal.
"Yang kedua, aspek logis tersebut, jangan mudah dengan tawaran yang tak masuk akal. Misalnya tawaran bunga rendah dan juga waspada bila ada permintaan izin untuk mengakses data, data kontak yang ada di peminjam atau calon nasabah," tutup Ramadhan.
(SANDY)