sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Petani dari Program Lumbung Pangan, Harapan Baru di Tanah Humbang Hasundutan

Economics editor Ferdi Rantung
14/12/2024 15:54 WIB
Melalui inisiasi pembangunan lumbung pangan yang berfokus pada hortikultura, sebuah harapan baru mulai terwujud di Sumatera Utara.
Cerita Petani dari Program Lumbung Pangan, Harapan Baru di Tanah Humbang Hasundutan. (Foto/Dok)
Cerita Petani dari Program Lumbung Pangan, Harapan Baru di Tanah Humbang Hasundutan. (Foto/Dok)

Saat ini, John berhasil melakukan pertanian mandiri dengan harga jual kentang granola yang kompetitif, mencapai Rp8.000 per kilogram, lebih tinggi dari harga kentang industri. Dampak ekonomi dari proyek ini perlahan menunjukan hasilnya. 

Para petani swadaya tidak lagi sekedar dapat bertahan hidup, namun mulai mengalami peningkatan kesejahteraan yang tidak hanya sekedar cukup membiayai kegiatan pertanian mandirinya, bahkan mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

Apa yang dilakukan John yaitu merotasi tanaman dengan menanam seperti jagung, kubis, dan kentang tidak hanya untuk menjaga kualitas tanah, tetapi juga meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan.

Sementara itu, Laos Marune Rumabutar salah seorang petani perempuan, bekerja menggarap lahan kentang industri milik salah satu perusahaan swasta, menegaskan bahwa lumbung pangan ini lebih dari sekadar proyek pertanian. 

"Ini adalah harapan kami. Kami ingin ini terus maju, agar kami tak lagi kesana-kesini cari pekerjaan, biar disini saja, enak," ujar Laos.

Keberadaan lumbung pangan menjadi kunci mencapai ketahanan pangan. Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menyampaikan alasan lumbung pangan menjadi penting dan strategis saat ini. Pertama, adanya faktor bahwa Indonesia mengalami defisit lahan pertanian setidaknya mencapai 40.000 hektare tiap tahunnya. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement