IDXChannel – China secara perlahan menjadi pemain kunci di sektor gas alam cair (LNG) dunia. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di China menguasai sekitar 15 persen dari semua kontrak pasokan LNG hingga tahun 2027, menurut analisis data BloombergNEF.
Tren tersebut diperkirakan akan meningkat di masa depan. Perusahaan-perusahaan China terus membuat perjanjian jangka panjang dengan produsen LNG di berbagai negara.
Mereka kemudian menjual kembali kargo LNG ke penawar tertinggi di Eropa dan Asia. Hal tersebut membuat China secara de fakto mengendalikan sektor LNG dunia.
“China bertransformasi dari pasar impor yang berkembang pesat menjadi aktor yang memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan pasar LNG global,” kata Shell Plc dalam laporan prospek LNG tahunan yang dirilis baru-baru, seperti dilansir Bloomberg pada Minggu (19/2/2023).
Dari tembaga hingga logam tanah jarang, China memperluas pengaruhnya atas komoditas yang penting bagi perekonomian global dan transisi dunia dari bahan bakar fosil. China menjadi salah satu importir LNG terbesar di dunia di tengah ambisi Beijing untuk memastikan keamanan energi.
Posisi China di pasar bisa menjadi pedang bermata dua. China dapat menyediakan stabilitas harga ketika negara-negara lain mengalami kekurangan. Di sisi lain, Negeri Tirai Bambu tersebut dapat menahan pasokan dan menaikkan harga jika kebutuhan domestik di China mengalami kekurangan.
Pengaruh China sangat terlihat tahun lalu selama krisis energi global. Ketika kebijakan Covid yang ketat menurunkan permintaan domestik, china mengalihkan pengiriman yang tidak diinginkan ke daerah yang lebih membutuhkan.
“Jika bukan karena permintaan LNG China yang lebih rendah pada tahun 2022, pasar gas global – dan keamanan energi Eropa – akan berada dalam keadaan yang jauh lebih berbahaya,” kata Saul Kavonic, seorang analis energi di Credit Suisse Group AG.
(WHY)