sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CIPS Sebut Hilirisasi Jangan Diiringi dengan Larangan Ekspor Bahan Mentah

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
23/02/2023 09:26 WIB
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai dari langkah hilirisasi tersebut jangan diikuti kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah. 
CIPS Sebut Hilirisasi Jangan Diiringi dengan Larangan Ekspor Bahan Mentah. (Foto: MNC Media)
CIPS Sebut Hilirisasi Jangan Diiringi dengan Larangan Ekspor Bahan Mentah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah merupakan langkah positif untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan membuka peluang Indonesia untuk terintegrasi ke dalam rantai nilai global atau Global Value Chain (GVC). Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran menilai dari langkah hilirisasi tersebut jangan diikuti kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah

“Pelarangan ekspor akan berdampak negatif untuk kita, seperti memunculkan risiko balasan atau retaliasi dari mitra dagang. Pasar komoditas internasional juga akan bergejolak karena supply yang ada tidak bisa memenuhi demand,” terang Hasran dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2/2023).

Dia melanjutkan, kebijakan pelarangan ekspor, yang pernah terjadi di crude palm oil atau CPO, akan mempengaruhi perdagangan Indonesia secara umum di komoditas lainnya.

Kebijakan proteksionis bukanlah jawaban atas upaya pemulihan ekonomi yang sedang dijalankan Indonesia. Di saat risiko kebijakan proteksionis semakin besar di masa pandemi, keterlibatan kita di dalam GVC justru perlu diperkuat.

Sementara itu, hilirisasi, sebuah proses meningkatkan nilai tambah suatu komoditas dengan mengubahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, akan membutuhkan bahan baku seutuhnya dari dalam negeri atau bisa juga menambahkan komponen dari luar negeri (impor).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement