Untuk Pengembangan SIMBARA telah mengidentifikasi celah-celah rawan korupsi sekaligus menutupnya dengan berbagai mekanisme baru, mulai dari pengenaan blokir otomatis, dan pergerakan batu bara di pintu mana saja jika ditemukan dokumen yang tidak konsisten.
“Ini hal nyata upaya pencegahan korupsi berbasis elektronik," katanya.
Luhut mengatakan peluncuran Simbara menjadi momentum bagi kementerian/lembaga untuk bekerja untuk sistem secara terintegrasi.
“Saya minta permulaan sejarah baik ini dituntaskan sampai semua penvesuaian requlasi, proses bisnis, dan perubahan maniaemen serta penguatan instansi dapat diselesaikan dengan baik. Sava juga meminta kepada Kepala KPK dan tim Stranas Pencegahan Korupsiuntuk terus mengawal dan memberikan supervisi atas pengelolaan SDA di Indonesia,” ujarnya.
"Saya minta tim teknis untuk segera menindaklanjuti, analisis data, dan perbaikan serta penegasan konsekuensi jika dipastikan ireguleritas tersebut adalah kecurangan. Saya minta tim ini betul-betul dikaji, didalami dan diambil tindakan,” pungkasnya. (TYO)