Persediaan minyak mentah AS naik untuk empat minggu berturut-turut setelah cuaca dingin yang parah di Texas dan bagian tengah negara itu pada Februari memaksa penutupan kilang-kilang.
Pedagang mengatakan stok bisa meningkat lebih lanjut setelah WTI pada 12 Maret beralih dari kemunduran ke contango, di mana kontrak bulan depan lebih murah daripada bulan kedua.
Sementara itu, premi bulan depan Brent selama bulan kedua adalah yang terendah sejak awal Februari.
Laporan suram dari Badan Energi Internasional (IEA) juga mengurangi optimisme di pasar minyak. Dalam laporan bulanannya yang diterbitkan Rabu (17/3/2021), IEA melukiskan gambaran pesimistis yang tak terduga dari tren permintaan. Sekarang memperkirakan permintaan minyak dapat kembali level sebelum krisis corona pada 2023.
Kenaikan dolar juga berkontribusi pada aksi jual minyak. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. (RAMA)