Menurutnya, dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada September 2021 sebagian besar mengalami peningkatan nilai ekspor dan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor non-migas 10 komoditas utama pada September 2021 mengalami kenaikan 30,85 persen.
Peningkatan nilai ekspor terbesar pada September 2021 terjadi pada golongan mesin dan mekanis sebesar USD63,98 juta (29,64 persen), diikuti oleh kendaraan dan bagiannya (spare parts) sebesar USD40,05 juta (11,37 persen).
"Secara kumulatif, ekspor golongan barang utama Januari-September 2021 menunjukkan penguatan dibanding tahun 2020. Namun, ekspor pakaian jadi non-rajut menurun dibanding tahun lalu sebesar 3,81 persen," imbuh Arifin.
Arifin juga mengatakan bahwa pangsa pasar terbesar ekspor non-migas Jabar pada September 2021 adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai USD624,88 juta, disusul Jepang USD267,39 juta, dan Tiongkok USD196 juta. Peningkatan ekspor Jabar terbesar ke Vietnam sebesar USD27,08 juta (27,92 persen) disusul Malaysia USD17,55 juta (22,82 persen), dan Korea Selatan USD17,00 juta (12,05 persen).
"Secara kumulatif, ekspor non-migas ke negara tujuan utama pada 2021 menguat dibanding 2020, namun ekspor ke Singapura mengalami penurunan dibanding tahun lalu, sebesar 7,08 persen," kata Arifin.