sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Covid-19 Terus Mengganas, Pengamat: Kalau Lockdown Dua Minggu Butuh Biaya Rp7,7 Triliun

Economics editor Michelle Natalia
23/06/2021 11:45 WIB
Dengan asumsi lockdown Jakarta, per hari Rp550 miliar kebutuhan dananya, maka lockdown selama 2 minggu butuh biaya Rp7,7 triliun.
Covid-19 Terus Mengganas, Pengamat: Kalau Lockdown Dua Minggu Butuh Biaya Rp7,7 Triliun (FOTO:MNC Media)
Covid-19 Terus Mengganas, Pengamat: Kalau Lockdown Dua Minggu Butuh Biaya Rp7,7 Triliun (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pandemi Covid-19 tak kunjung usai. Terlebih lagi, kondisi saat ini semakin parah dengan melonjaknya jumlah kasus aktif. Dalam kondisi demikian, tentunya lockdown menjadi pilihan terakhir untuk menjadi rem pemerintah. 

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menjelaskan skenario dan prakiraan dana yang dibutuhkan pemerintah jika keputusan lockdown diambil. 

"Dengan asumsi lockdown Jakarta, per hari Rp550 miliar kebutuhan dananya, maka lockdown selama 2 minggu butuh biaya Rp7,7 triliun," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Rabu(23/6/2021). 

Sementara itu, Jakarta asumsinya memiliki kontribusi 70% terhadap perputaran uang nasional. Pihaknya mengkalkulasi lockdown nasional sekurangnya membutuhkan biaya Rp11-25 triliun selama 14 hari.  

"Biaya nya lebih murah dibanding kerugian ekonomi daripada tidak lakukan lockdown. Skenario lockdown 2 minggu pada Juni-Juli 2021, dengan eskalasi pertumbuhan ekonomi satu tahun penuh 2021 di kisaran 3% hingga 4,5%," tambah Bhima. 

Risiko kehilangan PDB dengan asumsi target pertumbuhan 2021 sesuai APBN sebesar 5% atau PDB menjadi Rp16.205 triliun adalah sekitar Rp77 triliun hingga Rp308 triliun. 

"Sementara itu, skenario tanpa lockdown pertumbuhan ekonomi 2021 justru akan minus di angka -0,5% hingga 2%, dengan risiko kehilangan PDB sebesar Rp463 triliun hingga Rp848 triliun," pungkasnya.

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement