CPO Sudah Naik, Mendag Prediksi Harga Kedelai Akan Ikut Melambung

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memprediksi harga kedelai akan terus naik dalam beberapa waktu kedepan. Oleh sebab itu, pihaknya telah bersiaga untuk menjaga harga di dalam negeri agar tidak melambung dan ekspor tetap berjalan dengan baik.
"Harga CPO sudah menyentuh USD 12, bahkan tahun depan diikuti oleh komoditas-komoditas lain yang biasanya berdampingan dengan kacang kedelai, diprediksi itu harganya akan naik lebih tinggi lagi," ujar Mendag di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Ia menuturkan harga kedelai saat ini kisaran Rp 9.100- 9.500. Namun, Mendag menekankan bahwa hasil panen di Brazil dan Amerika Selatan itu tidak terlalu bagus. Hal inilah salah satu pemicu naiknya harga kedelai. Kendati demikian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menyusun strategi guna mengantisipasi kejadian-kejadian yang akan terjadi.
"Harga kedelai sebenarnya sudah sempat naik, Rp 9.700 sekarang sudah sekitar Rp 9.100- 9.500. Tetapi yang perlu digaris bawahi, kita melihat bahwa hasil panen di Brazil dan Amerika Selatan itu tidak terlalu bagus. Jadi kita memprediksikan bahwa ada kemungkinan harga kedelai menjadi stabil tinggi, bahkan jika curah hujan tetap basah di Amerika Selatan, ada kemungkinan untuk naik. Jadi kita sudah antisipasi," terangnya.
Lebih lanjut, Mendag Lutfi memaparkan, karena harga kedelai beriringan dengan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), maka dapat dikatakan bahwa harga CPO saat ini belum mencapai puncak tertinggi, artinya akan ada kemungkinan harga CPO akan terus melaju.
"Nah karena harganya kemungkinan akan naik, biasanya itu beriringan dengan harga CPO. Jadi harga CPO ini belum mencapai titik tertinggi, artinya bisa naik lagi. Dan ini akan kita antisipasi, dan kita akan memberikan kebijakan-kebijakan yang membantu untuk proses ekspor tetap baik tetapi harga di dalam negeri tidak terlalu mahal," jelas dia. (TIA)