IDXChannel - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat angka kematian akibat Covid-19 pada Juni hingga awal Juli 2021 mencapai 697 orang lebih. Tingginya angka ini berdampak pada antrean pemulasaran jenazah di rumah sakit serta kebutuhan akan ketersediaan peti mati.
"Mau tidak mau, mulai bulan Juni 2021 sampai sekarang, sudah 500 orang lebih meninggal. Bahkan pemulasaraannya antre, petinya antre. Sampai kita buat peti di Balai Kota Surabaya untuk membantu," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (4/7/2021).
Ia melanjutkan, ketika angka kematian Covid-19 dalam satu bulan mencapai 500 lebih, otomatis ketersediaan peti juga harus ada dengan jumlah yang sama. Hal ini sebagaimana prosedur dalam protokol kesehatan bahwa yang meninggal karena Covid-19 harus dimakamkan menggunakan peti mati.
"Bayangkan kalau selama 30 hari sudah 500 (meninggal), peti ini juga harus tersedia. Siapa yang beli peti? Mosok wong Suroboyo wes susah terus cari peti baru untuk dimakamkan (masak orang Surabaya sudah susah cari peti baru untuk dimakamkan)," ucapnya.
Pemkot Surabaya berinisiatif untuk membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dengan cara apapun. Salah satunya adalah dengan membuat peti mati sendiri di halaman belakang balai kota. Sebab di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih sendiri, saat ini digunakan untuk pemulasaran jenazah karena di rumah sakit kondisinya overload.
Ia menambahkan, warga yang kesusahan dan membutuhkan pemakaman protokol kesehatan untuk keluarganya tak perlu membeli peti baru. "Sehingga pemkot akan melakukan apapun, termasuk membuat peti ketika ada keluarga yang meninggal karena Covid-19 dan di pemulasaran Keputih tidak perlu lagi membeli peti," ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya ini juga menyatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya terus bekerja keras melawan Covid-19. Bahkan, seluruh jajaran di lingkup pemkot terus dikerahkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Seluruh jajaran pemkot akan mati-matian berjuang untuk warga Surabaya," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan, data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya per tanggal 2 Juli 2021 mencatat total ada 100 jenazah yang dimakamkan secara prokes. Rinciannya, sebanyak 55 jenazah dimakamkan di TPU Keputih, 22 di TPU Babat Jerawat, 4 di Krematorium dan 19 di pemulasaran.
“Jadi per tanggal 2 Juli 2021 saja ada total 100 jenazah yang harus dimakamkan secara prokes. Sehingga hal ini juga membuat para petugas pembuatan peti jenazah di pemkot kewalahan,” kata Febri. (TYO)