Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa tak menampik adanya kenaikan angka kemiskinan di Bumi Majapahit akibat penyebaran virus Corona. Pihaknya menyebut, dampak pandemi Covid-19 memang membuat ekonomi masyarakat mengalami penurunan. Lantaran adanya pembatasan kegiatan atau aktivitas masyarakat untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Iya memang ada peningkatan angka kemiskinan, dari sebelum pandemi di 2019 sembilan persen sekian. Lalu naik di tahun 2020 sepuluh persen sekian, setelah adanya pandemi," ucapnya.
Menyikapi hal itu, pria yang akrab disapa Gus Barraa ini akan melakukan langkah awal dengan pemetaan wilayah kecamatan-kecamatan yang memiliki persentase penduduk miskin. Dirinya akan berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto untuk menekan laju kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto.
"Saya harus tau daerah atau kecamatan mana yang banyak mengantongi angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto. Produknya apa, apakah harus memakai jaminan sosial, apakah insfastruktur. Bisa jadikan kalau di wilayah pojok sana tidak ada insfrastruktur, atau tidak memadai sehingga jualan apa saja susah. Pertumbuhan ekonomi lambat, jadi akan koordinasi dengan semua OPD," kata Gus Barraa. (NDA)