Dengan situasi saat ini di Timur Tengah, deglobalisasi semakin meningkat. Hubungan geopolitik AS di Timur Tengah juga semakin memburuk, dengan AS mengirim dua kapal induk dan 2000 tentara untuk melindungi Israel, yang dapat merusak reputasi AS di mata dunia Islam, termasuk Indonesia.
Menurut dia, keretakan geopolitik ini dapat menyebabkan berkurangnya kerja sama perdagangan antar negara, pembagian informasi, teknologi, dan hubungan pasar keuangan.
"Jika situasi di Timur Tengah terus meningkat, ini dapat menyebabkan perpecahan yang lebih besar di kawasan tersebut dan mungkin juga di antara beberapa pelaku ekonomi utama lainnya," urai dia.
Dukungan AS yang kuat terhadap Israel dapat menyebabkan negara-negara lain seperti Tiongkok, Rusia, dan Iran mengambil sisi menentang Israel, yang dapat memburuknya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara tersebut. Ini juga dapat menyebabkan inflasi global dan kenaikan suku bunga di seluruh dunia, yang pada akhirnya akan memperparah pertumbuhan ekonomi global.
Untuk memahami dampak konflik di Timur Tengah dan Ukraina terhadap ekonomi global, kita perlu melihat lebih dekat pada beberapa faktor kunci.