Adapun dana ini berasal dari dari negara anggota G20, negara non anggota G20, dan beberapa lembaga filantropi. Selain Indonesia, negara-negara lain yang turut berkontribusi antara lain Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.
"Dari angka tersebut, Indonesia sudah menyumbangkan USD50 juta, lebih tinggi dibandingkan negara lain. Kabar baiknya, saat ini ada negara-negara lainnya yang turut berkomitmen menyuntikkan dana untuk pandemic fund ini, yaitu Australia, Prancis, dan Arab Saudi," ungkap Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, ditulis Minggu (13/11/2022).
Dia mengatakan, nilai dana yang akan disuntikkan oleh negara-negara tersebut baru akan diumumkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mendatang. Dengan adanya tambahan tiga kontributor baru, Sri Mulyani merasa optimis bahwa angka pandemic fund ini akan melampaui angka saat ini.
"Saya yakin jumlah dananya yang terkumpul bisa melampaui USD4 miliar," kata Sri Mulyani.
Pandemic Fund ini rencananya akan diluncurkan langsung secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu, 13 November 2022.
(FAY)