IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memfasilitasi kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) senilai USD5,4 miliar atau setara Rp86,4 triliun (kurs Rp16.000 per USD) antara PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang menjadi dasar pembentukan struktur kemitraan antara PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLN IP).
Adapun kemitraan strategis antar dua BUMN energi ini akan dikembangkan lebih lanjut melalui dokumen kerja sama resmi, termasuk Consortium Agreement yang telah disepakati untuk proyek Ulubelu Bottoming Unit (Lampung) dan Lahendong Bottoming Unit (Sulawesi Utara).
"Pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional dalam memperkuat ketahanan energi dan mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon," ujar CEO Danantara Indonesia Rosan P Roeslani dalam keterangan resmi, Selasa (5/8/2025).
Rosan mengungkapkan, kerja sama tersebut mencakup pengkajian potensi pengembangan PLTP melalui percepatan proyek eksisting maupun inisiasi proyek baru dengan potensi 1.130 MW.
Tercatat 19 proyek eksisting dengan total kapasitas sekitar 530 MW akan diakselerasi melalui sinergi operasional dan koordinasi lintas entitas.
Ruang lingkup kerja sama meliputi perumusan skema kemitraan, pemanfaatan WKP milik masing-masing pihak, studi kelayakan teknis dan komersial, pembentukan Tim Kerja Bersama dan Joint Committee untuk koordinasi proyek, serta penyelarasan percepatan pelaksanaan proyek.
"Kerja sama ini bertujuan mengkaji potensi pengembanganpembangkit listrik tenaga panas bumi, baik melalui inisiasi proyek baru maupun percepatan penyelesaian proyek eksisting. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pencapaian target energi nasional melalui kolaborasi pengelolaan sumber daya antara Pertamina dan PLN," tutur dia.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, perseroan siap merealisasikan proyek-proyek strategis yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan bauran energi terbarukan (EBT)
"Kami menjajaki skema kolaboratif untuk mengoptimalkan potensi WKP secara terukur dan progresif bersama PLN dan Danantara," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut, kolaborasi ini memperkuat komitmen PLN dalam mendorong pertumbuhan energi rendah karbon.
"PLN memiliki peran sentral dalam memastikan pasokan energi yang andal dan berkelanjutan. Melalui sinergi ini, kami ingin memperbesar kapasitas energi bersih dan menjawab tantangan ketahanan energi nasional secara nyata," ujar dia.
(DESI ANGRIANI)