"Dan dengan teknologi IoT, kita bisa lihat bagaimana sih kondisi tanah yang ada. Jadi teknologi ketika kita mau cek kondisi tanah di lokasi di mana kita mau open market kita, itu akan connect ke sistem kita. Eratani juga dibackup oleh pendana untuk memberikan pendanaan untuk para petani," katanya.
Andrew mengungkap bahwa saat ini yang menjadi fokus utama Eratani adalah petani padi. Bukan tanpa alasan, pasalnya Andrew melihat pada tahun lalu Indonesia sendiri banyak melakukan impor beras.
"Saat ini kita fokus kepada petani padi. Karena kita lihat tahun lalu banyak impor, mohon maaf saya harus bilang kita tanah gak kurang tapi problemnya adalah eksekusinya. Kami terpanggil untuk melanjutkan misi ini membantu mereka sehingga kita gak perlu impor lagi," tutupnya.
(NIY)