Powell juga mengatakan bahwa bank sentral saat ini dalam posisi untuk mengambil tindakan dengan hati-hati. Ini semakin menunjukkan bahwa The Fed tidak terburu-buru dalam kebijakan suku bunga selanjutnya.
Salah satu alasan Powell menyatakan situasi tersebut adalah bahwa kenaikan suku bunga yang telah dilakukan selama belum berdampak signifikan pada perekonomian. Ini menambah kekhawatiran bahwa kebijakan suku bunga selama ini salah arah.
Untuk itu, pasar melihat sepertinya langkah The Fed selanjutnya adalah mungkin akan menurunkan suku bunga. Jika The Fed melakukan hal tersebut, suku bunga jangka panjang mungkin akan mulai turun.
Target suku bunga saat ini berada pada kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen, dan merupakan target tertinggi dalam dua dekade terakhir.
“Kami melihat kebijakan saat ini bersifat restriktif, memberikan tekanan pada aktivitas ekonomi, perekrutan tenaga kerja, dan inflasi,” kata Powell dikutip Wall Street Journal, Senin (28/8).
Powell mengisyaratkan pada Jumat bahwa syarat pemotongan suku bunga harus menempatkan inflasi lebih jelas terkendali. Bahkan dalam situasi terbaik sekalipun, hal itu mungkin tidak akan terjadi tahun ini, namun pada awal tahun 2024.
“Inilah tujuan yang ingin kami tuju di mana ada lowongan pekerjaan yang mengarah ke bawah, namun dengan cara yang tenang, dan terkendali,” kata Rachel Sederberg, ekonom senior di firma riset dan analisis pasar tenaga kerja Lightcast dikutip CNN Internasional, Rabu (30/8). (ADF)