"Bapak dan Ibu sekalian para pimpinan dan anggota Komisi 11 yang kami hormati kami juga dalam hal ini akan terus men-develop dalam satu bulan ke depan nota keuangan berdasarkan pembahasan dari Komisi 11 dan Badan Anggaran. Untuk kemudian akan disampaikan oleh Presiden pada 16 Agustus dalam bentuk nota keuangan dan RAPBN 2026. Kesepakatan yang telah kita dapatkan pada hari ini akan menjadi bekal bagi kami untuk mempertajam desain dari RAPBN 2026," paparnya.
Terkait target pertumbuhan ekonomi antara 5,2 persen hingga 5,8 persen, Sri Mulyani mengakui dibutuhkan upaya yang sangat keras untuk mencapainya. Lebih lanjut, dia mengatakan berbagai langkah kebijakan, baik dari sisi agregat demand maupun agregat supply, akan dituangkan dalam nota keuangan mendatang.
(Febrina Ratna Iskana)