Djoko pun menegaskan bahwa terkait pembangunan PLTN, baik di negara mauju maupun berkembang, tidak harus 100 persen masyarakat setuju.
"Jadi tergantung dari pimpinan negara masing-masing. Begitu Presiden mengatakan go nuklir, ya sudah itu bisa terlaksana. Jadi kira-kira begitu. Jadi contoh riil yang sudah kita lakukan survei di 73,37 persen itu setuju masyarakat," pungkasnya. (NIA)