IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, meminta kepada seluruh investor yang tergabung dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk memberikan fleksibilitas terhadap negara berkembang. Sebab, negara ini memiliki kemampuan fiskal yang berbeda sehingga tidak bisa diberikan standar yang sama.
Hal itu dia sampaikan pada sidang Tahunan Keenam AIIB. Sri Mulyani juga menyerukan pentingnya dukungan AIIB untuk diarahkan pada pembiayaan perubahan iklim yang inovatif.
“Pembiayaan perubahan iklim merupakan langkah yang harus dilakukan saat ini oleh semua negara termasuk Indonesia sebagai negara berkembang. Namun, negara berkembang harus diberikan fleksibilitas dan tidak dipatok dengan standar yang sama dengan negara maju mengingat perbedaan kapasitas fiskal yang dimiliki,” jelas Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Menteri Keuangan juga menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam transisi energi melalui peluncuran kemitraan dengan Bank Pengembangan Asia (Asian Development Bank) untuk melakukan studi terkait Mekanisme Transisi Energi atau Energy Transition Mechanism (ETM) pada pertemuan United Nations Climate Change Conference (COP26).
Program ini akan memungkinkan penghentian PLTU batubara dan bergeser ke energi terbarukan. Tetapi untuk dapat mencakup seluruh PLTU, program ini akan membutuhkan investasi yang besar.